Pembantuku, Anak Gadis Dan Sahabatnya 1


Aku ialah seorang cowok lajang belum beristri, mempunyai seorang pembantu berjulukan Inem. Inem bekerja dirumahku bersama dgn kedua anaknya Tika dan Anita. Mereka gres 1 bulan bekerja dirumahku. Anaknya yg berjulukan Tika, siang td habis terjatuh lantaran dikejar anjing tetangga, sehingga lecet pada pahanya.Inem ialah seorang janda yg ditinggal mati oleh suaminya. Inem usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya Tika umurnya 16 tahun sedangkan Anita gres berumur 14 tahun.Seperti biasanya tiap malam sebelum tidur, saya mengecek kunci jendela & pintu. Pada ketika saya mengecek ke potongan kamar pembantu, alangkah terkejutnya ketika saya melihat daster Mbok Inem yg tersingkap hingga ke pinggang.

Ternyata dibalik daster itu, Mbok Inemku ini mempunyai paha yg betul-betul mulus dan dibalik CD-nya yg lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dgn terperinci jembutnya yg tebal dan hitam. Pikiranku eksklusif melayg dan penisku yg masih perjaka ini eksklusif berontak.Setelah agak tenang, tanganku eksklusif bergerilnya mengelus paha mulus Mbok Inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, saya mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya melalui CD-nya yg sobek. Sedangkan yg bikin saya mau muntah ialah kedaluwarsa CD-nya.

Ya... mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 15 menit saya jilati clitnya dan ternyata Mbok Inemku ini tidak ada reaksi..., ya mungkin terlalu capek sehingga tidurnya pulas banget, saya mulai keluarkan penisku dan mulai saya gesek2kan di clitnya. Aku tidak berani melapas CD-nya takut beliau bangun. Ya... saya hanya berani mengocok penisku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok Inemku ini tidak menggunakan BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya lantaran takut Mbok Inem akan bangun.Sedang asyik2nya saya mengocok penisku, si Tika bangkit dan melihat ke arahku.

Tika sempat mau teriak dan untung saja saya cepat menutup mulutnya dan meminta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung saya sudah tanggung, terus saja saya kocok penisku. Tika yg masih terduduk lemas lantaran ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yg mengocok penisku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melaksanakan aktivitasku, saya pandangi si Tika, gadis kecil yg benar-benar polos, dan saya lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha ibunya yg sedang saya elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 10 menit berlalu, saya tidak tahan lagi, dan jadinya "... croot... crrott... croot..." ada 6 kali saya menembakkan pejuhku ke arah clit Mbok Inemku ini.Saat saya keluarkan pejuhku, si Tika menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada ketika itulah saya tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata..., Tikaku ini tidak menggunakan CD. Saat saya sedang melihat memeknya Tika, beliau bilang..."Ndoro... kenapa pipis di memeknya simbok". Aku sendiri sempat kaget mendengarnya."Nduuk... itu biar ibumu tidur nyenyak..."."Ndoroo... Tika kedingingan...,Tika mau pipis...tapi Tika takut ke kamar mandi..."."Ya... sudah Nduk... ayo saya antar ke kamar mandi".Tika kemudian saya ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Tika saya suruh jongkok didepanku. Tika kemudian mengangkat roknya dan... suur... berbagai air seni yg keluar dari memeknya.

Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah program pipisnya selesai, Tika saya gendong dan saya dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu saya peluk dan saya belai lembut rambut panjangnya yg hingga ke pinggang."Ndoro... Tika belum cebok... nanti memeknya Tika kedaluwarsa lho... Ndoro..."."Nggak apa2 Nduk... biar nanti Ndoro yg bersihin memeknya Tika... Tika bobok disini ya... sama Ndoromu ini..."Kemudian Tika saya angkat dan mulai saya baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya..., dan juga payudaranya yg tidak mengecewakan montok. Pada ketika tanganku mengelus pahanya..."Ndoro... kenapa mengusap-usap kaki Tika yg lecet..."."Oh iya Nduk... Ndoro lupa...".Tahu sendirilah, saya memang benar-benar sudah horny untuk merasakan Tika, gadis kecilku ini. Baygkan pembaca, disebelahku ada gadis 16 tahun yg begitu polos, dan beliau membisu saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya.Kemudian saya jongkok diantara kakinya dan mulailah saya singkap rok yg digunakan Tika hingga ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 16 tahun dgn bibir kemaluan yg masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya saya kangkangkan, terpampanglah segaris bibir memek yg dikanan-kirinya agak mengelembung..., eh maksudku tembem. Dgn jari telunjuk dan ibu jari saya berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata... isinya merah muda, lembap lantaran ada sisa pipisnya yg tadi itu lho dan juga agak mengkilap.

Tanganku-pun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali saya pijit, pelintir dan saya tarik-tarik clitorisnya. Aku sendiri heran clitnya Tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibunya."Aduuh... Ndoro... memeknya Tika diapain... Ndoro..."."Tenang Nduk... nggak apa2... Ndoro mau nyembuhin luka kau kok... Tika membisu saja yaa...""Inggiih... Ndoro..."Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan kedaluwarsa pipisnya Tika."Ndoro... jangaan... Tika aib Ndoroo... memek Tika kan bau...".Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai saya kcok2 dgn pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya.Aku pun mulai menyedot memeknya Tika dgn besar lengan berkuasa dan saya lihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyg kekanan kiri."Ndoroo... geli Ndoro... memeknya Tika diapain sih Ndoroo..."Akupun tidak peduli dgn keadaan Tika yg kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku hingga sobek disana sini.

Dan akhirnya..."Ndoroo... sudah Ndoro... Tika mau pii... piis dulu Ndoro...".Dan tidak usang kemudian "Ssuur... suur... suur..."Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yg mungkin gres pertama kali ini dikeluarkannya.Setelah kujilati dan kuhisap hingga bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul Tikaku ini. "Ndoro... maafin Tika ya..., Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro..., pipis Tika kedaluwarsa ya Ndoro...""Nggak apa2 Nduk... tapi Tika harus dihukum... lantaran udah pipis dimulut Ndoro...""Tika mau dieksekusi apa saja Ndoro... asalkan Ndoro nggak marahin Tika...""Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro... mau nggak...""Iya Ndoro..."Akhirnya saya keluarkan penisku yg sudah tegang.

Begitu penisku sudah saya keluarkan dari CD-ku, Tika yg masih terlalu polos itu menutup wajahnya dgn kedua tangannya. Aku lihat wajah Tika agak memerah. Setelah saya lepaskan kedua tangannya, saya sodorkan penisku kedepan wajahnya dan saya suruh Tika untuk memegangnya."Nduk... ayo dipegang dan dielus-elus...!"."Inggih Ndoro..., tapi Tika aib Ndoro..., Tika takut Ndoro..."."Nggak apa2 Nduk... ini nggak nggigit kok... ini namanya penis Nduk...".Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang2 diurut."Nduk... penisnya Ndoromu ini diemut ya..."."Tapi Ndoro... Tika takut Ndoro... Tika jijik Ndoro..."."Nggak apa2 Nduk... diemut saja ibarat ketika Tika ngemut es krim..., ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim... mau ya..."."Benar Ndoro... nanti Tika dikasih es krim...?"."Iya Nduk...".Tika pun jongkok diantara pahaku dan mulai memasukkan penisku ke mulutnya yg mungil. Agak susah sih, bahkan kadang2 penisku mengenai giginya."Nah gitu Nduuk... diisep ya... yaa... ya gituu... Nduuk...".

Sambil Tika mengoral penisku, kaos lusuhnya Tika pun saya angkat dan saya lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang saya remas dgn keras."Aku gemes banget sih sama payudaranya yg bentuknya agak meruncing itu".Sekitar 12 menit kemudian, saya rasakan penisku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan saya kocok penisku dimulut mungilnya... dan... saya tekan hingga menyentuh kerongkongannya dan jadinya "... croot... croot... croot... cruut...!".Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yg menetes keluar dari mulutnya."Ndoroo... pipisnya banyak banget... Tika hingga mau muntah..."."He... eh... Nduuk... tapi lezat kan... pipisnya Ndoro..."."Inggih Ndoro... pipis Ndoro kental banget... Tika hingga nggak dapat telan... agak wangi Ndoro...".Aku memang termasuk pria yg suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari saya fitnes. Menuku setiap hari : susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga komplemen protein produk luar negeri. Kaprikornus ya masuk akal jikalau spermaku kental dan agak amis.Kemudian saya peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku beliau saya kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika memakan es krimnya, beliau saya telentangkan lagi diranjangku.

Terus saya kangkangkan lagi pahanya dan saya mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja saya ingin tau sebelum membobol selaput daranya. "Ndoro... mau ngapain lagi... nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..."."Nggak apa2 Nduk... pipis lagi aja Nduk... Tika mau lagi khan es krim..."."Mau Ndoro...".Setelah saya siap, pahanya saya kangkangkan lagi lebih lebar, dan saya mulai memasukkan kepala penisku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tikaku meringgis. "Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit.." Aku sempat tarik ulur penisku di liang memeknya. Dan sehabis kurasa mantap, saya tekan dgn keras. Aku rasakan ujung penisku merobek selaput tipis, yg saya yakin itu ialah selaput daranya. "Ndoorroo.. sakiit.." Langsung saya peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya. "Nggak apa2 Nduk.. nanti lezat kok.. Tika hening saja ya..". Setelah kudiamkan beberapa saat, saya mulai lagi memompa memeknya dan saya lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya. "Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh.." itulah yg keluar dari mulutnya Tika.

"Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih..., aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,". SAmbil saya terus meusuk-nusuk memeknya, saya selalu perhatikan wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yg luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang2 menggigit bibir bawahnya dan jikalau saya lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya. "Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..". Aku mulai rasakan ada denyutan2 vaginanya di penisku, mengambarkan tikaku sebentar lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang2 badannya melengkung. Sungguh pemandangan yg sensasional, gadis 16 tahun yg masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dgn desahan-desahan yg betul-betul erotis.

"Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh.." "Ndoroo.. Tika mau pipiiss.. ndoroo..""Seerr.. suurr.. suurr.., penisku ibarat disiram air hangat.."Aku peluk sebentar tikaku untuk menawarkan kesempatan gadis kecilku merampungkan orgamesme. Setelah agak reda, saya lumat-lumat bibir mungilnya."Maapin Tika ya Ndoro.. Tika pipis dikasurnya Ndoro..""Tika aib Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur.."."Nggak apa2 Nduk... Ndoro juga mau pipis di kasur kok.."Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya saya angkat, kemudian kuletakkan di pundakku. Dgn posisi ini kurasakan penisku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan saya mulai mempercepat sodokan penisku."Ndooro.. Tika capek.. Tika mau bobok.. ndooroo..""Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..""Memeek Tika periih.. ndooroo.."Kutekan keras-keras penisku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan "croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!". Aku muntahkan pejuhku kedalam rahimnya. Aku cabut penisku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dgn darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya."Ndoro.., kenapa Ndoro pipis diperutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..""Iya nduuk.., biar kau nggak kedinginan.., ayo kini Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..""Inggih Ndoro.., kini Tika capek.., Tika pengen bobok..

"Aku perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum saya perawanin. Aku peluk beliau dan saya cium dgn mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan tikapun jadinya tertidur dgn pulas. Nikmaat.Ternyata lezat juga memprawani Tika... Pagi nan cerah di hari itu, saya bangkit dan eksklusif ke kamar mandi untuk buang hajat. Sambil menikmati sebatang rokok putih kesukaanku, saya nikmati tubuh polos tikaku yg masih tergolek di ranjangku. Tikaku masih tertidur pulas, terkadang beliau menguap dan mengeliat. Disaat saya sudah selesai dan mau berdiri, tiba-tiba saja tikaku bangkit dari tidurnya dan lari ke arahku."Ndoro.., Tika mau pipiis.."Kemudian tikaku yg telanjang itu eksklusif jongkok dan "Suur.."Eh.. gres sedikit keluar pipisnya, Tika ini memelukku dan jadinya menangis. "Kenapa menangis nduk.., dan pipisnya kok nggak jadi..!"Tika nggak mau pipis.., memek Tika perih Ndoro.."Aku sempat berpikir, mungkin rasa perih di memeknya itu disebabkan luka ataupun lecet di selaput daranya yg semalem gres saja saya perawanin."Ayo nduk pipis lagi.., nanti perut Tika dapat sakit lho jikalau nahan pipis.."

"Pokoknya Tika nggak mau pipis lagi.., Tika takuut.."Aku sendiri bingung, jikalau terlalu usang pipisnya ditahan, niscaya perut tikaku akan sakit. Karena saya lihat wajah tikaku gelisah menahan pipisnya dan juga kedua tanganya memegangi memeknya semoga pipisnya nggak menerobos keluar. Kadang2 Tika jongkok, terkadang berdiri, dan saya pikir air seninya niscaya sudah di ambang jalan masuk vaginanya sehingga tikaku gelisah sekali. Sesekali badannya mengeliat dan wajahnya meringis."Ayo nduuk.., pipisnya dikeluarin lagi ya..""Nggak mau.., Tika nggak mau pipis lagi..!' Setelah itu tikaku nangis lagi sambil kedua tangannya masih berusaha memegangi memeknya semoga pipisnya nggak keluar.Kemudian Tika saya suruh duduk bersandar di klosetku."Ya sudah.., sini nduuk.., Tika duduk disini yaa..""Iya Ndoro.., tapi Tika nggak mau pipis lagi lho Ndoro.."."Nggak nduk.., coba tangannya dibuka jangan nutupin memeknya Tika..". Setelah memeknya terbuka, saya jongkok diantara kakinya dan saya lihat disekitar pahanya masih ada bekas darah keperawanannya yg sudah mulai kering.

Akupun mulai menjilati bibir memeknya. Sesekali saya masukkan lidahku dan juga jari tengahku ke lubang memeknya. "Ndoro.., memeknya Tika geli.. ndooroo.."Aku bahagia sekali jadinya tikaku dapat melupakan rasa perih di memeknya dan kini sudah bermetamorfosis rasa geli-geli nikmat. Untuk menambah sensasinya, kedua tanganku meremas-remas kedua payudara mungilnya. Dalam hitungan menit saja, Tika sudah mulai mengeliat dan agak sedikit kejang-kejang. Badannya bersandar di sandaran klosetku dan kepalanya menengadah keatas. "Ndoro.., tii.. kaa.. mau pii.. piis.."Tikaku jadinya berkelejotan, badannya kedepan dan kebelakang bergantian, dan "Suur.. suur.."Aku sendiri masih sibuk menjilati dan sesekali saya sedot air seninya. Setelah agak reda, tubuh Tika melemah dan kepalanya jatuh di punggungku."Gimana nduk.., tadi pipisnya sakit nggak..""Nggak kok Ndoro.., tadi diapain sih Ndoro.., kok memek Tika nggak sakit lagi..""Nggak diapa2in kok nduk.., kini Tika mandi yaa..""Eh.. Ndoro tadi kok minum pipisnya Tika.., apa biar memeknya Tika nggak sakit ya Ndoro.."Aku sendiri binggung mau jawab apa, trus jadinya saya jawab saja jikalau saya haus. Dan nggak disangka-sangka tikaku mau minum pipisku.

"Ndoro.., Tika juga haus.., Tika mau minum pipisnya Ndoro..""Jangan nduuk.. nanti Tika dapat muntah lho.. Ndoro ambilkan air putih di kulkas yaa..""Nggak mau..!.. Ndoro curang.. Tika nggak boleh gantian minum pipisnya Ndoro..". Sambil bicara begitu, tikaku mulai menangis.Dasar tikaku ini memang masih kekanak kanakan dan sedikit manja.Akhirnya Tika saya suruh jongkok dan membuka mulutnya lebar-lebar. Aku sendiri tidak tega mengencingi mulutnya, apalagi jikalau hingga air seniku tertelan olehnya. Makanya hanya sebagian kecil saja air kencingku yg saya arahkan ke mulutnya dan sebagian besar saya arahkan ke lehernya semoga tidak tertelan oleh Tika."Gimana.., udah nggak haus lagi khan nduuk..""Tika nggak haus lagi Ndoro.., pipisnya Ndoro agak panas.., Tika suka banget..""Ayo nduk.., kini Tika mandi bareng Ndoro ya.."Akhirnya saya sabuni seluruh tubuh Tika dan saya keramasi juga rambut panjangnya.

Tikaku sendiri juga tidak mau ketinggalan ikut menyabuni dada, perut dan juga burungku. "Ndoro.., penisnya kok keras banget sih.."Sebenarnya penisku sendiri sudah tegang sekali ketika saya menjilati memeknya Tika tadi. Hanya saja untuk menyetubuhi tikaku ini, saya nggak hingga hati, takut tikaku akan kesakitan lagi. Tetapi Tikaku ini memang agak manja, sambil menyabuni penisku, terkadang dikcok2. Dan yg bikin saya gemas ialah ketika burungku digoyg kekanan-kekiri, ibarat mainan saja. "Iiih.. lucu banget penis Ndoro.. ibarat ayunan.."Aku sendiri hanya dapat senyum2 dan berusaha untuk tidak menggaulinya. Diberi angin begitu, tikaku semakin menciptakan saya tambah gemas. Ujung jarinya diusapkan di kepala penisku, dan di atasnya ditaruh busa sabun, habis itu terus ditiup lagi. Terus penisku diguyur air, sehabis higienis terus kepala penisku diliatin lamaa sekali.

Bahkan kadang2 kepala penisku ditekan dgn Ibu jari dan jari telunjuknya sehingga lubang penisku agak terbuka."Iiih.. lucu banget deh.. penis Ndoro.."Aku bahwasanya gemas dan juga agak marah, penisku dijadikan mainan ibarat itu. Sedangkan Tika, saya perhatikan sangat bahagia sekali dgn mainan barunya itu."Ndoro.. pipisnya Ndoro.. keluarnya dari sini ya..". sambil tangan tikaku menunjuk lubang penisku.Aku yg jadinya tidak tahan lagi eksklusif melumat dan mengunyah bibir Tika sambil kedua tanganku meremasi payudaranya. Sedangkan tikaku sendiri kaget sekali, disaat beliau lagi asyik2nya mainin penisku, saya dgn gemas eksklusif mencumbuinya."Ndoro.. Tika kan mau mandi.. kok bibir Tika diciumin ibarat semalem itu..""Iya nduk.. Ndoro sayg sama Tika.. kini Tika nungging yaa..""Memangnya..Tika mau diapain ndoroo..""Sudahlah.. nungging aja nduuk.. lezat kok.."Karena saya sudah benar-benar horny, eksklusif saja saya tusukkan kontoku ke lubang memeknya.

Aku lihat tikaku memang agak meringis, tetapi tetap saja saya pompakan penisku keluar masuk vaginanya. Nggak hingga 15 menit, saya lihat tikaku sudah kejang-kejang sambil kepalanya digoyg-goyg sehingga rambut panjangnya berserakan nggak karuan dan saya rasakan penisku dibasahi air mani hangatnya. Aku juga nggak usang kemudian "Croot.. croout.. cruut..!". Aku masukkan lagi pejuhku ke liang vaginanya.Terus saya peluk dan kulumat lagi bibir mungilnya.

Selanjutnya >>>

Subscribe to receive free email updates: