Pengalaman Pertama

Nama saya yaitu alex. Umur saya 14 tahun. Saya ingin menceritakan pengalaman konkret saya. Ketika saya umur 13 tahun, saya sangat bersahabat dengan seorang saudara papa saya yang berjulukan Sandra. Saya sering menginap di rumahnya untuk bermain komputer alasannya yaitu di rumah saya tak ada komputer. Saya selalu bermain championship manager dan chatting. Komputernya terletak di kamarnya.

Pada suatu hari, ia inign tidur lebih awal. Capek katanya.
Saya bilang, " Ya sudah, tidur aja."
Saya terus saja asik main internet. Tiba-tiba saya ingin membuka website 17tahun. Saya membaca dongeng daun muda. Ketika saya sedang membaca, saya membayangkan bagaimana rasanya be'gitu-gitu'. Saya lihat si Sandra ini. Sebelum saya bertindak lebih lanjut, saya nyalakan TV supaya ia tidak curiga dan ada alasan mengapa saya naik ke ranjangnya. Saya mulai menyusupkan tangan saya ke dalan selimutnya. Saya menemukan pahanya. Saya intip ke dalam selimut. Ohh.. putih dan mulus pahanya. Saya elus-elus beberapa menit. Lalu saya lihat reaksinya. Tak ada reaksi.

Saya teruskan ke bagiam celananya. Saya mencari celana dalamnya. Susah sekali menemukannya. Setelah beberapa saat, hasilnya saya menemukan juga CD nya. Saya elus-elus vaginanya dari luar. Ohh.. nikmat sekali. Baru pertama kali saya ibarat ini. Saya kembali melihat reaksinya. Tak ada reaksi. Saya mulai menyusupkan tangan saya ke dalam vaginanya. Terasa bulu-bulu halus dan softex. Ternyata ia sedang haid. Saya elus-elus vaginanya langsung. Tak ada reaksi terrnyata. Rasanya nikmat sekali. Penis saya sudah sangat besar.

Mendapat sinyal positif darinya, saya mulai menurunkan celana dalamnya dan kemudian CD nya. Itu semua saya lakukan dalam selimut. Saya elus-elus terus vaginanya tanpa ada reaksi darinya. Saya ingin sekali melihat isi vagina itu. Tapi saya takut ketahuan. Saya pikir," Bagaimana jika ketahuan?? Bisa mati gua!! Apalagi jika dikasih tau ke papa??" Kaprikornus saya hanya mengelus-elus saja.

Tangan saya mulai beraksi ke kaosnya. Saya mulai mencari-cari BH nya. Karena kaosnya longgar, dengan gampang saya menemukan BH nya. Sangat besar. Terlihat Bh nya tak sanggup menahan payudaranya itu. Saya mulai mencari kaitannya. Untung saja ia tidur sedikit miring. Kaprikornus dengan gampang saya menemukan kaitannya dan membukanya. Wow! Besar sekali. Mungkin 38B. Otak saya sudah kotor. Pikiran takut tertangkap lembap sudah hilang.
"Masa bodo. Ketauan ya udah. Nasib."
Saya pegang putingnya bergantian. Tampaknya ia benar-benar pulas sehingga tak ada reaksi sama sekali. Putingnya semakin membesar. Saya semakin nafsu. Saya jilat namun pelan-pelan. Saya lahap kedua payudaranya bergantian.Ahh.. Nikmat sekali. Setelah puas bermain di bukit kembar, saya singkapkan selimutnya dan saya perhatikan tubuhnya. Sambil memperhatikan tubuhnya, saya mengocok penis saya. Saya membayangkan bagaimana rasanya bersetubuh dengannya. Terasa sperma saya ingin keluar. Namun saya tahan. Saya menghentikan kocokan saya.

Saya elus-elus vaginanya. Lalu saya jilat vaginanya. Saya masukan pengecap saya kedalam nya. Saya jilat klitorisnya. Semakin usang semakin besar. Saya ingin sekali memasukan rudal saya. Tapi tak jadi. Saya hasilnya memberanikan untuk menempelkan penis saya di depan vaginannya. Meskipun belum masuk, namun rasanya nikmat sekali. Saya dorong sedikit penis saya. Tiba-tiba ia bangun. Saya kaget sekali. Namun ia hanya tersenyum dan berkata,
"Teruskan aja. Gak apa apa koq. Tapi jangan merusak keperawan ku ya?"
Kujawab, "Iya dech. Aku janji."

Saya mulai mendorong penis saya. Hanya helm saja yang masuk. Namun ada perasaan nikmat luar biasa. Tiba-tiba ia berkata,
"Sini penis kamu. Aku mau jilatin."
Saya pribadi mencabut dan menaruhnya di mulutnya. Di jilat dan isep penis saya. Saya juga tidak tinggal diam. Saya remas-remas payudaranya. Saya pelintir putingnya. Sekitar 5 menit kami berada di gaya ini. Dia memninta saya untuk menjilat vaginanya. Saya turuti. Setelah 10 menit, terasa sperma saya ingin keluar. Dia bilang,
" Keluarin di sini aja. Biar saya telen semua."

Tak berapa lama, Keluarlah sperma saya. Ditelan semuanya.
"Ahh..", saya mengerang nikmat.
Saya ingin membalasnya dengan menjilat vaginanya. Lama lama, saya sedot vaginanya. Dia bilang,
"Aku udah mau keluar neh. Kamu telen ya?"
Saya hanya mengangguk. Tak usang kemudian, keluarlah cairan kental. Saya telan semuanya. Asin rasanya.

Malama itu kami tidur telanjang bersama. Saya meremas payudaranya dan ia mengocok penis saya. Saya keluar berkali kali. Kami sering melaksanakan hal ibarat ini jika saya nginap. Kadang jika kami pergi dan ia yang menyetir, saya iseng dengan meremas rema payudaranya dan ia meremas penis ku.

Tamat



Subscribe to receive free email updates: