Tiga Malam Yang Indah
Aku ialah pendatang gres di 17Tahun. Dan yang saya ceritakan dibawah ini ialah True Storyku dengan mantan pacarku.
Saat itu saya masih duduk di kelas 1 Sekolah Menengan Atas di salah satu Sekolah Menengan Atas swasta di kotaku. Hari pertama masuk SMA, saya sangat Percaya diri alasannya ialah badanku yang dulunya gemuk akhir saya sakit lever selama sebulan menjadi langsing. Dan tentunya dengan ini saya semakin percaya diri. Ditambah lagi wajahku yang memang menawan. Bisa menciptakan laki-laki gampang jatuh hati.
Pertama masuk, saya sudah mengenal hampir setengah kelas alasannya ialah memang berasal dari Sekolah Menengah Pertama yang sama. Di belakang tempat dudukku ada segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang perjaka Yang tidak mengecewakan tampan, putih dan menarik. Sering kali saya merasa ia sering memperhatikanku secara diam-diam.
Setiap hari saya berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Tom mendekatiku. Dia mengatakan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum kesudahannya saya sepakat saja ia mengantarku. Ternyata ia juga sudah membawakanku helm. Hari itu setelah mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh ia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari ia mengantar jemput saya walaupun sebetulnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.
Pada hari Valentine alasannya ialah kami sama-sama tidak memiliki pasangan, ia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang sekolah saya siap-siap, saya basuh rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 ia tiba menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop. Dan saya benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop ia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, saya pun mengangguk. Karena memang selama ini belakang layar saya telah merasa sayang padanya.
Hubungan kami berlanjut terus hingga 2 bulan kemudian kita bertengkar jago sekali. Lalu keesokan harinya ia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota. Kemudian saya minta ijin kepada orang rumah alasannya ialah yang ada di rumah hanya nenekku, saya pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya saya sanggup pergi. Sesuai waktu yang di janjikan saya menunggu Tom di rumah sahabatku. Kemudian kami pun berangkat ke luar kota di kawasan pegunungan.
Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai kemudian check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan kirinya terdapat meja kecil dan lampu. Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bed tub dan shower. Walaupun tidak begitu elok namun tidak mengecewakan yummy tempat tersebut.
Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh saya pun pergi mandi. Sementara Tom masih keluar untuk membelikan majalah dan camilan. Aku Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai saya mengenakan lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya. Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang kuning niscaya akan menciptakan siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan saya berbaring di ranjang sambil nonton TV.
Tak usang kemudian Tom kembali. Setelah meletakkan belanjaan ia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga saya sanggup bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil memperhatikan lingerie yang gres pertama kali kupakai.
Tak usang kemudian Tom keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum ia berkata, "Kamu benar benar sexy sayang.." Diapun mendekatiku hingga di bibir ranjang, saya pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku. Kubelai rambut Tom yang gres setengah kering, kuciumi busuk rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku. Kurasakan ciuman Tom makin hebat, pengecap kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun niscaya turun menjelajahi leherku yang menciptakan jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang kupakai alasannya ialah ukurannya memang besar, 36C.
Kurasakan pengecap Tom turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bab dada yang menjadikan tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil ia berkata, "Oh buah dadamu memang indah sayang.. saya tak pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya.." Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan. Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian ia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu pujian diriku, keindahan yang kumiliki. Aku pun mengerang, "Aaacchh.. Tom.. kau bakir sekali menghisapnya.. aacchh.." tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang digunakan Tom yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan sanggup kulihat terang kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seperti menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Tom sangat besar, panjangnya mungkin hampir 19 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.
Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku kemudian kujilat-jilat kepala kemaluannya kemudian seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap. Kemudian kudorong tubuh Tom hingga ia terduduk di sofa, kemudian saya berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Tom mengerang, "Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii.." Aku mencicipi batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja saya semakin bernafsu melihatnya.
Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Tom, makin usang gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi, "Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh.." Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin usang makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Tom menegang, "Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann.." Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., "Creett.. ccrereett.." Kurasakan air mani Tom memenuhi mulutku, eksklusif kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Tom lemas sesaat..
Saat saya sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik ia dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Tom mengangkat tubuhku dan membaringkannya di ranjang. Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bab perutku sambil tangannya merambat ke bab kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil engerang, "Aacchh.. Tom.. nikmat.."
Kemudian ia berdiri dengan berlutut di ranjang, ia lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku yang memang higienis dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun niscaya ia jilat klitorisku sambil jari tengahnya ia masukkan ke liang kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri. Karena buah dadaku besar, saya tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Tom sedang sibuk di bawah sana, membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, saya berkata pada Tom, "Ayo.. Tomm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu.." rupanya Tom telah paham maksudku, sebelum saya menuntaskan kalimatku.. tiba-tiba.., "Slepp.." saya memekik, "Aaacchh.. yeeahh.." sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat. Belum hingga selesai kurasakan nikmat, Tom sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya ia masih ingat menyerupai itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa nikmatnya.
Goyangan Tom pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sangat keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya sanggup memekik, "Tomm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emmang nikmat.." Tom pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin usang makin cepat ia bergoyang hingga saya berkata, "Tomm.. saya mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann.." ia pun berkata, "Kita sama-sama sayaang.." batang kejantanan Tom makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bab dadaku terbusungkan, "Aaacchh.. Tomm.. saya keluarr.." Kurasakan liang kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Tom menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga, "Aachh.. akuu juga sayang.." dan, "Creett.. crett.." Air mani Tom kurasakan menyemprot dinding rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku. Kemudian kami berdua tergeletak sambil ia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata cintanya, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.
Ketika saya terbangun, saya eksklusif menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas hingga penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak kemudian saya berendam di dalamnya, benar-benar nikmat. Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Tom sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian ia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga kesudahannya kami berciuman lagi. Tangannya mengusap-usap buah dadaku, menciptakan birahiku bangun kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang semenjak ia berjongkok telah tegak berdiri.
Dia masuk ke bed tub, saya pun menggeser badanku hingga saya terduduk di tepi bed tub. Kemudian ia naikkan pahaku hingga posisiku mengangkang, kutarik batang kejantanannya hingga menyentuh kemaluanku kemudian kuusap-usapkan di klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan saya masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamaku dan Tom mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku. "Aaachh.. kau badung Tomm.." erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Tom sudah makin cepat dan cepat, ia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dadanya sambil kami terus berciuman. Tiba-tiba ia melepas ciumannya dan.., "Aaacchh.. sayaang.." ia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium ia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni ia dan ia menyabuniku bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.
Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangun dan kami pun melaksanakan menyerupai yang ada di film. Seharian kami sanggup bermain hingga Tom mencapai 7 kali orgasme dan saya sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar menyerupai orang yang sedang berbulan madu. Sampai pada kesudahannya kami harus kembali ke kota kami. Aku dan Tom begitu bahagia. Meskipun kami kini sudah tidak bersama lagi. Kuharap bila kau membaca ini kau niscaya tahu ini kisah kita Tom dan saya ingin kau tahu bahwa saya tak pernah melupakan kenangan perihal kita
Saat itu saya masih duduk di kelas 1 Sekolah Menengan Atas di salah satu Sekolah Menengan Atas swasta di kotaku. Hari pertama masuk SMA, saya sangat Percaya diri alasannya ialah badanku yang dulunya gemuk akhir saya sakit lever selama sebulan menjadi langsing. Dan tentunya dengan ini saya semakin percaya diri. Ditambah lagi wajahku yang memang menawan. Bisa menciptakan laki-laki gampang jatuh hati.
Pertama masuk, saya sudah mengenal hampir setengah kelas alasannya ialah memang berasal dari Sekolah Menengah Pertama yang sama. Di belakang tempat dudukku ada segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang perjaka Yang tidak mengecewakan tampan, putih dan menarik. Sering kali saya merasa ia sering memperhatikanku secara diam-diam.
Setiap hari saya berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Tom mendekatiku. Dia mengatakan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum kesudahannya saya sepakat saja ia mengantarku. Ternyata ia juga sudah membawakanku helm. Hari itu setelah mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh ia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari ia mengantar jemput saya walaupun sebetulnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.
Pada hari Valentine alasannya ialah kami sama-sama tidak memiliki pasangan, ia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang sekolah saya siap-siap, saya basuh rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 ia tiba menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop. Dan saya benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop ia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, saya pun mengangguk. Karena memang selama ini belakang layar saya telah merasa sayang padanya.
Hubungan kami berlanjut terus hingga 2 bulan kemudian kita bertengkar jago sekali. Lalu keesokan harinya ia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota. Kemudian saya minta ijin kepada orang rumah alasannya ialah yang ada di rumah hanya nenekku, saya pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya saya sanggup pergi. Sesuai waktu yang di janjikan saya menunggu Tom di rumah sahabatku. Kemudian kami pun berangkat ke luar kota di kawasan pegunungan.
Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai kemudian check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan kirinya terdapat meja kecil dan lampu. Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bed tub dan shower. Walaupun tidak begitu elok namun tidak mengecewakan yummy tempat tersebut.
Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh saya pun pergi mandi. Sementara Tom masih keluar untuk membelikan majalah dan camilan. Aku Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai saya mengenakan lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya. Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang kuning niscaya akan menciptakan siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan saya berbaring di ranjang sambil nonton TV.
Tak usang kemudian Tom kembali. Setelah meletakkan belanjaan ia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga saya sanggup bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil memperhatikan lingerie yang gres pertama kali kupakai.
Tak usang kemudian Tom keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum ia berkata, "Kamu benar benar sexy sayang.." Diapun mendekatiku hingga di bibir ranjang, saya pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku. Kubelai rambut Tom yang gres setengah kering, kuciumi busuk rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku. Kurasakan ciuman Tom makin hebat, pengecap kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun niscaya turun menjelajahi leherku yang menciptakan jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang kupakai alasannya ialah ukurannya memang besar, 36C.
Kurasakan pengecap Tom turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bab dada yang menjadikan tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil ia berkata, "Oh buah dadamu memang indah sayang.. saya tak pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya.." Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan. Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian ia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu pujian diriku, keindahan yang kumiliki. Aku pun mengerang, "Aaacchh.. Tom.. kau bakir sekali menghisapnya.. aacchh.." tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang digunakan Tom yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan sanggup kulihat terang kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seperti menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Tom sangat besar, panjangnya mungkin hampir 19 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.
Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku kemudian kujilat-jilat kepala kemaluannya kemudian seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap. Kemudian kudorong tubuh Tom hingga ia terduduk di sofa, kemudian saya berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Tom mengerang, "Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii.." Aku mencicipi batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja saya semakin bernafsu melihatnya.
Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Tom, makin usang gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi, "Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh.." Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin usang makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Tom menegang, "Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann.." Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., "Creett.. ccrereett.." Kurasakan air mani Tom memenuhi mulutku, eksklusif kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Tom lemas sesaat..
Saat saya sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik ia dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Tom mengangkat tubuhku dan membaringkannya di ranjang. Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bab perutku sambil tangannya merambat ke bab kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil engerang, "Aacchh.. Tom.. nikmat.."
Kemudian ia berdiri dengan berlutut di ranjang, ia lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku yang memang higienis dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun niscaya ia jilat klitorisku sambil jari tengahnya ia masukkan ke liang kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri. Karena buah dadaku besar, saya tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Tom sedang sibuk di bawah sana, membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, saya berkata pada Tom, "Ayo.. Tomm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu.." rupanya Tom telah paham maksudku, sebelum saya menuntaskan kalimatku.. tiba-tiba.., "Slepp.." saya memekik, "Aaacchh.. yeeahh.." sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat. Belum hingga selesai kurasakan nikmat, Tom sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya ia masih ingat menyerupai itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa nikmatnya.
Goyangan Tom pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sangat keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya sanggup memekik, "Tomm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emmang nikmat.." Tom pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin usang makin cepat ia bergoyang hingga saya berkata, "Tomm.. saya mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann.." ia pun berkata, "Kita sama-sama sayaang.." batang kejantanan Tom makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bab dadaku terbusungkan, "Aaacchh.. Tomm.. saya keluarr.." Kurasakan liang kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Tom menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga, "Aachh.. akuu juga sayang.." dan, "Creett.. crett.." Air mani Tom kurasakan menyemprot dinding rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku. Kemudian kami berdua tergeletak sambil ia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata cintanya, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.
Ketika saya terbangun, saya eksklusif menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas hingga penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak kemudian saya berendam di dalamnya, benar-benar nikmat. Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Tom sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian ia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga kesudahannya kami berciuman lagi. Tangannya mengusap-usap buah dadaku, menciptakan birahiku bangun kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang semenjak ia berjongkok telah tegak berdiri.
Dia masuk ke bed tub, saya pun menggeser badanku hingga saya terduduk di tepi bed tub. Kemudian ia naikkan pahaku hingga posisiku mengangkang, kutarik batang kejantanannya hingga menyentuh kemaluanku kemudian kuusap-usapkan di klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan saya masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamaku dan Tom mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku. "Aaachh.. kau badung Tomm.." erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Tom sudah makin cepat dan cepat, ia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dadanya sambil kami terus berciuman. Tiba-tiba ia melepas ciumannya dan.., "Aaacchh.. sayaang.." ia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium ia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni ia dan ia menyabuniku bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.
Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangun dan kami pun melaksanakan menyerupai yang ada di film. Seharian kami sanggup bermain hingga Tom mencapai 7 kali orgasme dan saya sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar menyerupai orang yang sedang berbulan madu. Sampai pada kesudahannya kami harus kembali ke kota kami. Aku dan Tom begitu bahagia. Meskipun kami kini sudah tidak bersama lagi. Kuharap bila kau membaca ini kau niscaya tahu ini kisah kita Tom dan saya ingin kau tahu bahwa saya tak pernah melupakan kenangan perihal kita