Benarkah Meninggal Di Hari Jumat Terbebas Dari Siksa Kubur?
Jumat ini dunia perfilman Indonesia kembali berduka sob, seorang Aktor kawakan dengan nama lengkap Didi Widiatmoko alias Didi Petet, menghembuskan nafas terakhirnya usai adzan subuh pada hari Jumat.
Didi Petet lahir di Surabaya, pada 12 Juli 1956. Beliau dikenal sebagai salah satu pemain film dan theater yang disegani. Sejumlah tugas yang telah dilakoninya ibarat Emon (Catatan si Boy), Kabayan (Kabayan Saba Kota), hingga Suwito (Pasir Berbisik).
Bagi umat Islam, hari Jum’at merupakan hari yang paling istimewa dan mempunyai kelebihan dibanding hari-hari lainnya. Tapi benarkah orang yang meninggal pada hari jumat dianggap sebagai janjkematian dalam keadaan baik dan akan terbebas dari siksa kubur?
Dikutip dari pernyataan beberapa hadist, para ulama menyimpulkan bahwa benar seseorang yang meninggal pada hari Jum’at akan mendapat keistimewaan. Salah satunya yakni terbebas dari siksa kubur.
Hal tersebut dijelaskan pada beberapa hadits berikut ini. Dari Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad no. 6582 dan At-Tirmidzi no. 1074)
Jika hadis tersebut yakni hadis sahih, maka itu mengatakan keutamaan bagi Muslim dan Muslimah yang meninggal pada hari Jumat. Dan tentunya hanya bagi kaum Muslimin yang meninggal dalam ketauhidan, yakni keimanannya tidak dinodai oleh kemusyrikan, kekufuran, serta segala yang membatalkan keimanan.
Akan tetapi untuk mereka yang meninggal di hari Jumat tetapi dalam keadaan musyrik dan kufur tentunya akan mendapat azab kubur dan siksa neraka sebagaimana yang telah dijanjikan Allah SWT dalam Alquran.
Kita sebagai insan hanyabisa mendoakan yang terbaik untuk almarhum dengan tidak mencela dan mengungkit-ngungkit keburukan yang teah dilakukannya.
Dari Aisyah ra, ia berkata, “Nabi saw bersabda, ‘Janganlah kalian mencela orang-orang yang telah meninggal alasannya mereka telah mendapat apa yang telah mereka kerjakan.” (HR Bukhari). Wallahu a’lam bish shawab.
Didi Petet lahir di Surabaya, pada 12 Juli 1956. Beliau dikenal sebagai salah satu pemain film dan theater yang disegani. Sejumlah tugas yang telah dilakoninya ibarat Emon (Catatan si Boy), Kabayan (Kabayan Saba Kota), hingga Suwito (Pasir Berbisik).
Bagi umat Islam, hari Jum’at merupakan hari yang paling istimewa dan mempunyai kelebihan dibanding hari-hari lainnya. Tapi benarkah orang yang meninggal pada hari jumat dianggap sebagai janjkematian dalam keadaan baik dan akan terbebas dari siksa kubur?
Dikutip dari pernyataan beberapa hadist, para ulama menyimpulkan bahwa benar seseorang yang meninggal pada hari Jum’at akan mendapat keistimewaan. Salah satunya yakni terbebas dari siksa kubur.
Hal tersebut dijelaskan pada beberapa hadits berikut ini. Dari Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad no. 6582 dan At-Tirmidzi no. 1074)
Jika hadis tersebut yakni hadis sahih, maka itu mengatakan keutamaan bagi Muslim dan Muslimah yang meninggal pada hari Jumat. Dan tentunya hanya bagi kaum Muslimin yang meninggal dalam ketauhidan, yakni keimanannya tidak dinodai oleh kemusyrikan, kekufuran, serta segala yang membatalkan keimanan.
Akan tetapi untuk mereka yang meninggal di hari Jumat tetapi dalam keadaan musyrik dan kufur tentunya akan mendapat azab kubur dan siksa neraka sebagaimana yang telah dijanjikan Allah SWT dalam Alquran.
Kita sebagai insan hanyabisa mendoakan yang terbaik untuk almarhum dengan tidak mencela dan mengungkit-ngungkit keburukan yang teah dilakukannya.
Dari Aisyah ra, ia berkata, “Nabi saw bersabda, ‘Janganlah kalian mencela orang-orang yang telah meninggal alasannya mereka telah mendapat apa yang telah mereka kerjakan.” (HR Bukhari). Wallahu a’lam bish shawab.