Kehidupan Desa Boneka Di Jepang
Kehidupan Desa Boneka di Jepang - Berkunjung kesalah satu tempat dimana semua penduduknya bukan insan melainkan para boneka yang dipajang disana-sini layak di kehidupan insan sehari-hari pada umumnya.
Jika anda berkunjung ke desa boneka di jepang tersebut, ada baiknya anda mencoba untuk berfoto-foto dengan para boneka tersebut untuk mengabadikan momen berkesan di tempat itu. Suasana ditempat tersebut memang sangat tenang dan tenang tidak ada kerusuhan dan unsur politik menyerupai dikehidupan konkret yang menimbukan saling sikut-menyikut.
Oleh sebab itu jikalau anda berkunjung ke Jepang, sempatkanlah tiba ke Desa Nagoro yang sekarang sering disebut sebagai desa boneka di jepang. Ada keunikan tersembunyi dari desa terpencil ini, di mana seluruh penduduknya yakni boneka yang biasa dimainkan anak perempuan.
Desa boneka di jepang |
Desa boneka di Jepang
Ketika artis Jepang, Ayano Tsukimi, kembali ke desanya 11 tahun silam, ia melihat Desa Nagoro atau desa boneka di jepang telah ditinggalkan sampai menjadi sunyi. Kondisi tersebut tidak menyerupai ketika ia belum meninggalkan desa. Untuk menghidupkannya kembali, Ayano menciptakan boneka sendiri kemudian semuanya diletakkan di banyak sekali wilayah desa, menyerupai ladang, kursi, jembatan, jalan raya, juga sekolah. Upaya ini beliau lakukan untuk menghidupkan kembali Desa Nagoro menyerupai dulu.
Uniknya, boneka-bone tersebut berukuran menyerupai insan sehingga sangat menyerupai dengan penduduk sebuah desa. Ia tak peduli seberapa letih tangannya menciptakan boneka sampai terkumpul sebanyak 350 buah berukuran oreang dewasa. Ayano pun merasa telah berada di desanya kembali.
Desa boneka di jepang ini merupakan sebuah desa terpencil yang terletak jauh di dalam lembah Pulau Shikoku. Dulunya, daerah ini mempunyai bendungan dan sebuah perusahaan besar dengan ratusan pekerja di dalamnya. Namun, perkembangan zaman menciptakan warga perlahan-lahan pindah ke kota besar selama bertahun-tahun. Sebagian besar penduduk merasa ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik, akhirnya mereka perlu meninggalkan desa.
Terdengar sedikit angker ada desa boneka di jepang menyerupai yang terdapat difilm-film, bagaimana Ayano berhasil menghadirkan “penduduk desa” melalui kedua tangannya yang jago menciptakan boneka. Bakat tersebut telah beliau miliki semenjak lama, dan ia merasa sangat bahagia melakukannya. Meski sulit untuk benar-benar menghidupkan kembali desa tersebut, ia mempunyai cara sendiri untuk melakukannya.
Itulah tadi artikel mengenai Kehidupan Desa Boneka di Jepang semoga artikel ini sanggup menambah wawasan anda sekalian.