Jalan Mh Thamrin Dan Medan Merdeka Barat Sekarang Menjadi Jalanan Khusus Orang Kaya
Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat Kini Menjadi Jalanan Khusus Orang Kaya - Lima Ratus Ribu dendanya memang sudah sewajarnya Pengendara Motor Kesal dengan larangan melintas di Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat, Karena jalan tersebut sekarang sudah menjadi jalanan khusus untuk orang-orang berkantong tebal saja yang bebas modar mandir dengan kendaraan beroda empat mewahnya.
Memang kendaraan beroda empat umum ibarat bus, taxi dan busway sering melintas di daerah tersebut namun apa daya, alat trnsportasi tersebut kurang begitu banyak diminati alasannya yaitu banyak sekali alasan ibarat halte terlalu jauh dari kantor, mahalnya ongkos taxi serta kenyamanan didalam bus yang penuh sesak lanataran sedikitnya armada bus yang tersedia.
Enaknya jadi Orang Kaya Bebas melintas kemanapun pergi selalu dihormati
Namun kabar baiknya hanya bagi pengguna kendaraan beroda empat langsung yang sekarang bebas mamacu mobilnya ibarat jalan Tol. Alasan pemerintah melarang sepeda motor melintas dari Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat yaitu untuk mengurai kemacetan. Namun lihat saja sendiri wahai pemerintah, kemacetan memang tidak bisa decegah dengan hal yang bisa membunuh kelancaran ekonomi rakyat kecil.
Dan hal ini juga merupakan kegagalan upaya pemerintah dalam memaksimalkan alat transportasi yang higienis dan nyaman, ibarat yang sering kita lihat contohnya kopaja, metro mini dan bajaj lihat saja sendiri kalain niscaya tahu dialamnya ibarat apa. bahkan angkutan umum sekarang sering dijadikan untuk sarana kejahatan untuk menjalan aksinya didalam angkutan umum tersebut.
Sebaiknya tidak hanya pengendara sepeda motor saja yang dihentikan milntasi Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat, namun kendaraan beroda empat langsung juga seharusnya dihentikan melintas dikawasan tersebut kecuali kendaraan beroda empat pengantar barang yang beroperasi untuk kepentingan orang banyak.
Dan jika merunut penulis arikel ini hal yang paling terbaik yaitu seharusnya pemerintah bisa mengurangi penjualan kendaraan beroda empat dan motor sehingga kemacetan sanggup terkendali, serta tersedianya alat trasportasi umum yang layak nyaman, tentram, higienis serta ongkosnya terjangkau bagi semua kalangan.
Memang kendaraan beroda empat umum ibarat bus, taxi dan busway sering melintas di daerah tersebut namun apa daya, alat trnsportasi tersebut kurang begitu banyak diminati alasannya yaitu banyak sekali alasan ibarat halte terlalu jauh dari kantor, mahalnya ongkos taxi serta kenyamanan didalam bus yang penuh sesak lanataran sedikitnya armada bus yang tersedia.
Enaknya jadi Orang Kaya Bebas melintas kemanapun pergi selalu dihormati
Namun kabar baiknya hanya bagi pengguna kendaraan beroda empat langsung yang sekarang bebas mamacu mobilnya ibarat jalan Tol. Alasan pemerintah melarang sepeda motor melintas dari Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat yaitu untuk mengurai kemacetan. Namun lihat saja sendiri wahai pemerintah, kemacetan memang tidak bisa decegah dengan hal yang bisa membunuh kelancaran ekonomi rakyat kecil.
Dan hal ini juga merupakan kegagalan upaya pemerintah dalam memaksimalkan alat transportasi yang higienis dan nyaman, ibarat yang sering kita lihat contohnya kopaja, metro mini dan bajaj lihat saja sendiri kalain niscaya tahu dialamnya ibarat apa. bahkan angkutan umum sekarang sering dijadikan untuk sarana kejahatan untuk menjalan aksinya didalam angkutan umum tersebut.
Sebaiknya tidak hanya pengendara sepeda motor saja yang dihentikan milntasi Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat, namun kendaraan beroda empat langsung juga seharusnya dihentikan melintas dikawasan tersebut kecuali kendaraan beroda empat pengantar barang yang beroperasi untuk kepentingan orang banyak.
Dan jika merunut penulis arikel ini hal yang paling terbaik yaitu seharusnya pemerintah bisa mengurangi penjualan kendaraan beroda empat dan motor sehingga kemacetan sanggup terkendali, serta tersedianya alat trasportasi umum yang layak nyaman, tentram, higienis serta ongkosnya terjangkau bagi semua kalangan.